Sunday, 21 June 2015

Peran Saka Nasional 2015 Kendari

0 comments
Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka Tingkat Nasional Tahun 2015 disingkat Peran Saka Nasional 2015 akan di selenggarakan pada 3 s.d 9 Oktober 2015. Bertempat di Bumi Perkemahan Bukit Madani, Kota Kendari.

Peran Saka Nasional 2015 mengambil tema kegiatan “Satuan Karya Pramuka, Bersatu dan Berkarya Untuk Indonesia”

Jenis Kegiatan :
1) General Activity/Kegiatan Umum
a) Kegiatan Keagamaan
b) Kegiatan Upacara
c) Kegiatan Olahraga
d) Apel
e) Pameran Kwarda dan Kesakaan
f) Karnaval
g) Malam Bhinneka Tunggal Ika
2) Kegiatan Kesakaan
a) Pengenalan Saka
b) Pendalaman Krida (Job Creation)
c) Prestasi Saka
3) Kegiatan Bakti Fisik
a) Renovasi Gedung LPM/Karang Taruna
b) Renovasi Masjid
c) Renovasi Puskesmas
d) Pembangunan Poskamling
e) Pembuatan Sarana Olahraga
4) Kegiatan Bakti Non Fisik
Penyerahan Bantuan Buku Bacaan untuk Persutakaan Kelurahan
5) Kegiatan Seni Budaya
a) Pentas Seni Budaya
b) Apresiasi Film
6) One Day Festival
a) Kuliner Nusantara
b) Festival Musik Daerah
c) Messenger of Peace
d) Karnaval
7) Wawasan Kebangsaan
a) Nasional dan Pembentukan Karakter
b) Bangun Indonesia Hebat
c) Pramuka Karakter Bangsa
8) Exhibition
a) Kwarda dan Saka Expo
b) Pasar Rakyat
c) Craft
9) Lulo Nusantara
10) Kegiatan Khusus
a) Ramah Tamah Gubernur Sulawesi Tenggara
b) Kegiatan Orang Dewasa (Bindamping)
c) Kegiatan Pinkonda
d) Lokakarya

PESERTA
1. Komposisi Peserta
Peserta Peran Saka Nasional 2015 terdiri atas Pramuka Penegak/Pramuka Pandega Putera dan Puteri perutusan Krida Pimpinan Satuan Karya Pramuka Tingkat Daerah yang jumlahnya mengikuti jumlah Krida yang ada pada Satuan Karyanya dengan rincian sebagai berikut :
a. Saka Bahari 4 pa 4 pi
b. Saka Bakti Husada 6 pa 6 pi
c. Saka Bhayangkara 4 pa 4 pi
d. Saka Dirgantara 3 pa 3 pi
e. Saka Kencana 4 pa 4 pi
f. Saka Kalpataru 3 pa 3 pi
g. Saka Pariwisata 3 pa 3 pi
h. Saka Taruna Bumi 5 pa 5 pi
i. Saka Wanabakti 4 pa 4 pi
j. Saka Wirakartika 5 pa 5 pi
k. Saka Widya Budayabakti 7 pa 7 pi
48 pa 48 pi
Jumlah keseluruhan peserta per Kontingen Daerah 96 Orang
2. Persyaratan Peserta
a. Umum
1) Aktif di Gugusdepan dan di Satuan Karya
2) Memiliki syarat kecakapan umum minimal Penegak Bantara
3) Berusia 16 - 25 tahun
4) Sehat jasmani dan rohani
5) Sanggup mematuhi tata tertib adat Peran Saka Nasional 2015

Juklak dowload disini http://pramuka.or.id/assets/uploads/2015/04/Petunjuk-Pelaksanaan-Juklak-Peran-Saka-Nasional-2015.pdf


Pengen ikut ? hubungi Kwarcab kakak-kakak masing-masing

Monday, 1 June 2015

East Java Scouts Challenge dikembangkan jadi Indonesia Scouts Challenge

0 comments
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menaruh perhatian terhadap East Java Scouts Challenge (EJSC) yang akan dikembangkan menjadi Indonesia Scouts Challenge (ISC) . Dia berencana menjadikan program baru Jawa Pos Group itu sebagai laboratorium untuk penyegaran kegiatan Praja Muda Karana (Pramuka) di sekolah-sekolah seluruh tanah air.

Perhatian khusus Mendikbud tersebut disampaikan langsung saat menerima kunjungan Direktur Utama PT Jawa Pos Koran Azrul Ananda. Azrul yang juga komisaris utama Jawa Pos Group didampingi Wakil Pemimpin Redaksi sekaligus Kepala Biro Jakarta Jawa Pos Nanang Prianto.





Azrul menyatakan memiliki ketertarikan terhadap kegiatan Pramuka sejak dulu. "Kita ingin Pramuka menjadi keren," katanya. Menurut dia, saat ini kegiatan Pramuka kebanyakan terkesan terlalu kaku.

Pada tahun pertama, Scouts Challenge di Jawa Timur diikuti 200 ribu peserta. Berikutnya, jutaan siswa diyakini akan mengikuti ISC. Kakwarnas Adhyaksa Dault mendukung penuh rencana itu.

Scouts Challenge lebih menarik untuk para siswa karena kemasan yang fun. Selain itu, juara program tersebut akan diterbangkan ke Amerika Serikat.

Anies menerangkan, di sekolah saat ini memang ada materi Pramuka. "Tetapi, implementasinya perlu diperbaiki," tandasnya. Mantan rektor Universitas Paramadina Jakarta itu menuturkan, ada dampak negatif ketika Pramuka diwajibkan dalam Kurikulum 2013. Yakni, ada guru-guru atau pembimbing Pramuka yang tidak memahami kepramukaan.

"Jadinya, Pramuka itu mencatat terus. Teori-teori tali-temali dicatat terus. Siswa menjadi bosan," ungkapnya. Anies sempat bertanya langsung kepada salah seorang guru Pramuka di Jakarta. Ternyata, sang guru tidak memiliki atau menguasai dasar-dasar kepramukaan, tetapi dipaksa menjadi guru Pramuka karena Pramuka diwajibkan.

Anies menegaskan, Pramuka juga tidak boleh sampai menjadi sesuatu yang wajib seperti penataran Pancasila di era Order Baru silam. Sebaliknya, dia berharap para siswa mengikuti Pramuka dengan didasari rasa suka dan benar-benar mengalami sesuatu yang positif. Kemudian ingin menularkan sesuatu yang positif itu kepada orang lain. "Saya tidak masalah dengan Pramuka. Pramuka itu baik," ucap dia.

Jika kegiatannya positif dan bisa memperbaiki implementasi kegiatan Pramuka di sekolah, Kemendikbud akan memakainya sebagai dasar kebijakan pendidikan nasional. "Akan saya tugaskan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah untuk melihat langsung bagaimana kegiatan Pramuka oleh teman-teman Jawa Pos," tegasnya.

Anies berharap gagasan baru di dunia pendidikan, misalnya mengubah wajah Pramuka, bisa dikomunikasikan dengan Kemendikbud. Sebab, sejak awal menjabat, Anies menyatakan bahwa urusan pendidikan harus menjadi gerakan bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat.


Sumber : http://www.jpnn.com/read/2015/05/27/306260/Anies-Berkomitmen-Segarkan-Pramuka