Thursday, 28 July 2016

Kwarda Jawa Timur Kirimkan 1.724 Pramuka Penggalang ke Jambore Nasional X 2016 di Cibubur Jakarta

0 comments
SURABAYA – Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Timur menjadi kontributor terbesar dengan mengirimkan 1.724 anggota Pramuka di usia 11 sampai 15 tahun untuk ajang 5 tahunan ini.

 Wakil ketua Kwarda Pramuka Jatim, Kak. AR Pumadi menjelaskan, peserta perwakilan jatim ini berasal dari 34 kwartir cabang di Jatim. Dengan batas maksimal 40 perwkilan tiap kotanya. Oeserta jambore ini telah melakukan beragam kesiapan untuk saling membagi ilmu di Cibubur. Mulai dari mempelajari beragam permainan, seni dan katahanan hidup. Kak Purmadi mengungkapkan, jambore nasional tersebut bukan berupa lomba melainkan wahana menyalurkan hasil latihan-latihan seluruh anggota Pramuka se Indonesia.

 Peserta Jambore Nasional X 2016 dari Jawa Timur akan mengajak kontingen se Indonesia untuk menari Gandrung, yang merupakan tarian khas dari Banyuwangi. Kak Purmadi menjelaskan, ada penampilan khusus yang akan dibawakan dalam Jamnas nanti. Penampilan tersebut adalah seni budaya berupa tari Gandrung dari Banyuwangi dan batik Banyuwangi. Akan dibuka stan khusus untuk Tari Gandrung, sehingga para pengunjung akan dikalungi dengan selendang dan ajari tari Gandung dengan music live.

 Kak Purmadi menjelaskan, setidaknya para kontingan dari daerah lain mengenal tari Gandrung asal Jatim ini, meski tidak sampai bisa. Selain itu nantinya juga ada aktifitas tersendiri untuk menari gandrung bersama yang dibagi menjadi beberapa putaran. Setiap putaran aka nada 70 anak se Indonesia yang ikut menari. Wakil Kepala Bidang Pembinaan Anggota Muda Kwarda GerakanPramuka Jatim, Kak Hariadi menambahkan, prinsip gerakan Pramukaialah spriritual, bela negara, skill atau keterampilan, dan seni budaya. Dalam kegiatan Pramuka tersebut ada yang bersifat perorangan dan beregu.

 Jambore nasional Pramuka merupakan pertemuan besar. Total ada sekitar 25 ribu peserta dari seluruh Indonesia. Untuk itu Hariadi berpesan untuk menggalang persabatan antarpeserta. 

 Sumber : http://surabaya.tribunnews.com/2016/07/28/jatim-kirimkan-1724-pramuka-penggalang-ke-jambore-nasional-di-cibubur-14-21-agustus?page=3

Wednesday, 13 July 2016

Anggota Pramuka Tertabrak Saat Berkegiatan Karya Bakti Lebaran 2016

0 comments
CIREBON - Musibah menimbah dua anggota Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Cirebon, Jawa Barat, yaitu Kak Memet Slamet Saparuddin (30 Th) dan Kak Fajar Ahsani Taqwim (21 Th) pada waktu mengikuti Program Karya Bakti Lebaran. Keduanya ditabrak oleh sebuah mobil travel saat mengabdikan dirinya untuk masyarakat. Info pertama terkait kejadin ini diinfokan akun @PramukaJabar
Kronologi kejadian naas itu bermula pada Selasa (5/7/2016) sekitar pukul 03.12 WIB di depan SD Sunyaragi, Jalan By Pass Pantura Cirbon. Saat itu ada empat anggota pramuka berada di depan posko Pengamanan Arus Mudik (PAM). Satu orang berada di atas motor dan tiga orang berdiri.
‎"Tiba-tiba dari arah Bandung menuju Jawa Tengah melalui  jalur pantura sebuah mobil minibus pariwisata nomor polisi T 7688 DA menabrak 2 anggota pramuka yg sedang berjaga di posko PAM yang kebetulan Kak Memet dan Kak Fajar staf Kwarcab," ujar Kak Rochmanah Sari Anggota Puslitbang Kwarda Jabar dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Senin (11/7/2016).
Diduga kuat supir bus mengantuk. Berdasarkan saksi di lapangan, supir bus melaju dengan jalur yang salah yakni jalur kanan, bukan jalur kiri. Supir juga diketahui sedang asik mendengar musik melalui sambungan headset. ‎ 
Kak Sari mengungkapkan, akibat kejadian itu korban mengalami luka parah, ‎Kak Memet mengalami kejang-kejang patah kaki kanan pada tulang kering, dan masih menjalani operasi. Sementara Kak Fajar sempat pingsan, menggigil, luka sobek di kepala dan lecet di kaki.
Untuk meringankan beban Kak Memet, Keluarga Besar Gerakan Pramuka saling membantu, di antaranya iuran dari Ketua Kwarnas, Para Waka dan Pada Andalan Nasional dan dari Kwarcab Cirebon. Bantuan sementara sudah diserahkan kepada Kak Memet dan Kak Fajar oleh Kak Eko Sulistio (Andalan Nasional Bid Abdimasgana).
Rasa prihatin dan sedih semakin bertambah, saat Kak Eko tahu jika Kak Memet (30) itu adalah staf Kwarcab Cirbon, yang tengah memiliki bayi kecil usia lima bulan. ‎Selain menjadi staf, Kak Memet  juga mengajar olahraga bela diri.
Karena itu, Kak Eko berharap ada uluran tangan dari siapa saja yang ingin membantu meringankan beban Kak Memet dan Kak Fajar. Sebab, untuk biaya operasi Kak Memet saja membutuhkan dana lebih dari Rp 25 juta, belum lagi ditambah perawatan selama di rumah sakit. Pihak keluarga sendiri, kata Kak Eko menyampaikan terimakasih karena sudah diberikan suport dan bantuan dari Kwarnas.
"Yang saya salut, pihak keluarga tidak menyesal anaknya mau mengabdi di Pramuka dan bertugas di Karya Bhakti Lebaran meski tidak digaji," tandas dia.