CIREBON - Musibah menimbah dua anggota Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Cirebon, Jawa Barat, yaitu Kak Memet Slamet Saparuddin (30 Th) dan Kak Fajar Ahsani Taqwim (21 Th) pada waktu mengikuti Program Karya Bakti Lebaran. Keduanya ditabrak oleh sebuah mobil travel saat mengabdikan dirinya untuk masyarakat. Info pertama terkait kejadin ini diinfokan akun @PramukaJabar
Kronologi kejadian naas itu bermula pada Selasa (5/7/2016) sekitar pukul 03.12 WIB di depan SD Sunyaragi, Jalan By Pass Pantura Cirbon. Saat itu ada empat anggota pramuka berada di depan posko Pengamanan Arus Mudik (PAM). Satu orang berada di atas motor dan tiga orang berdiri.
"Tiba-tiba dari arah Bandung menuju Jawa Tengah melalui jalur pantura sebuah mobil minibus pariwisata nomor polisi T 7688 DA menabrak 2 anggota pramuka yg sedang berjaga di posko PAM yang kebetulan Kak Memet dan Kak Fajar staf Kwarcab," ujar Kak Rochmanah Sari Anggota Puslitbang Kwarda Jabar dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Senin (11/7/2016).
Diduga kuat supir bus mengantuk. Berdasarkan saksi di lapangan, supir bus melaju dengan jalur yang salah yakni jalur kanan, bukan jalur kiri. Supir juga diketahui sedang asik mendengar musik melalui sambungan headset.
Kak Sari mengungkapkan, akibat kejadian itu korban mengalami luka parah, Kak Memet mengalami kejang-kejang patah kaki kanan pada tulang kering, dan masih menjalani operasi. Sementara Kak Fajar sempat pingsan, menggigil, luka sobek di kepala dan lecet di kaki.
Untuk meringankan beban Kak Memet, Keluarga Besar Gerakan Pramuka saling membantu, di antaranya iuran dari Ketua Kwarnas, Para Waka dan Pada Andalan Nasional dan dari Kwarcab Cirebon. Bantuan sementara sudah diserahkan kepada Kak Memet dan Kak Fajar oleh Kak Eko Sulistio (Andalan Nasional Bid Abdimasgana).
Rasa prihatin dan sedih semakin bertambah, saat Kak Eko tahu jika Kak Memet (30) itu adalah staf Kwarcab Cirbon, yang tengah memiliki bayi kecil usia lima bulan. Selain menjadi staf, Kak Memet juga mengajar olahraga bela diri.
Karena itu, Kak Eko berharap ada uluran tangan dari siapa saja yang ingin membantu meringankan beban Kak Memet dan Kak Fajar. Sebab, untuk biaya operasi Kak Memet saja membutuhkan dana lebih dari Rp 25 juta, belum lagi ditambah perawatan selama di rumah sakit. Pihak keluarga sendiri, kata Kak Eko menyampaikan terimakasih karena sudah diberikan suport dan bantuan dari Kwarnas.
"Yang saya salut, pihak keluarga tidak menyesal anaknya mau mengabdi di Pramuka dan bertugas di Karya Bhakti Lebaran meski tidak digaji," tandas dia.
0 comments:
Post a Comment